Senin, 16 Juni 2014

Cerpen: A k h i r .


ia berubah! Entah apa yang telah membuatnya berubah. Ia memang masih terlihat sama, namun jika kau perhatikan lebih teliti kau akan menemukan perubahan yang cukup berarti pada sosoknya saat ini. aku merasakan kehilangan sosoknya yang pernah aku kagumi dulu. ia yang terkesan jarang tersenyum dan tak banyak bicara telah menumbuhkan sosoknya yang dingin yang telah berhasil menjeratku pada pesonanya. Namun saat ini, tak ada lagi sosoknya yang seperti itu dan aku benar-benar telah kehilangannya. Karena entah mengapa, melihatnya saat ini yang selalu tersenyum dan bercanda seperti itu mulai membuatku tak suka. Kenyataan aku yang pernah—atau mungkin masih mencintainya—merasa sedikit terganggu ketika mengetahui ia yang selalu tersenyum dengan manisnya kepada wanita lain. cemburu? Entahlah. Mungkin saja. Aku tak dapat mengelak.
Sama halnya seperti malam ini. ketika kulihat kembali sosoknya dengan penampilan yang berbeda, entah mengapa aku merasa jatuh cinta dan merasa benci dalam waktu yang bersamaan. Kulihat ia tersenyum seperti biasanya namun dengan senyum yang mulai ku benci. Kenyataan bahwa ia selalu tersenyum seperti itu kepada wanita lain membuat moodku berubah seketika. dan mengingat ia datang dengan begitu ceria-nya membuatku bertanya-tanya, “apakah kau selalu seperti ini dihadapan wanita lain?”. jawabannya: jangan tanya, karena tak akan pernah ada jawaban.
Namun lebih dari itu, bukan hanya rasa cemburu yang telah membuatku tak suka tetapi karena aku memang benar-benar merasa kehilangan sosoknya yang dingin seperti es. Ada perasaan khawatir yang kini aku rasakan. Berlebihankah aku? Merasa cemburu melihatnya seperti itu, sementara aku hanyalah seorang wanita biasa di matanya. Walaupun aku merasa kedekatan yang terjalin diantara kami memiliki porsi yang lebih dari pada yang lain—setidaknya itu yang aku tahu walaupun mungkin diluar sana ia selalu melakukan hal yang sama—namun kali ini aku ingin bersikap biasa, membatasi kedekatan diantara kami karena memang seperti itulah yang seharusnya terjadi. Bukankah aku sama seperti mereka, tak ada yang membuatnya berbeda sehingga aku terlihat ‘istimewa’ walau sedikit saja? Kau bahkan selalu tersenyum dengan senyuman yang sama. dan melihatmu seperti itu akhirnya membuatku tersadar. aku bukanlah sosok yang istimewa di matamu walaupun kau sedikit memperlakukanku dengan cara yang berbeda. mungkin selama ini kau hanya sedang merasa bosan dan berharap dapat bermain-main denganku. Tapi sayangnya, aku tak memiliki waktu untuk bermain-main saat ini.
Aku hanya berharap akan mencintai seorang pria yang dapat menjaga perasaanku, setidaknya seorang pria yang tidak akan pernah dengan mudahnya memberikan senyuman yang ‘sama’ dan menunjukan sosok lain dibalik sikapnya yang dingin kepada wanita lain. kau tahu? Tak ada hal lain yang membuatku seperti ini, karena aku hanya ingin menjadi satu-satunya wanita yang mengetahui sosokmu yang sebenarnya, sosokmu yang selalu ceria dibalik sikap acuhmu selama ini. Namun ketika ku ketahui aku tak mendapatkan semua itu, aku mulai mengerti. Bahwa selama ini aku telah gagal menjadi sosok yang berarti dalam hidupmu.
Mungkin mulai saat ini kau akan merasakan sosokku yang berubah, namun bukan maksudku untuk menjauh. Bukankah dimatamu aku sama seperti mereka? Dan itulah yang ingin aku lakukan. Berusaha menciptakan sesuatu yang seharusnya dan menghindari sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi diantara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar